PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Ikatan Akuntan INDONESIA
Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain
PENDAHULUAN
Tujuan
Tujuan Pernyataan ini adalah mengatur perlakuan akuntansi
untuk aktiva tetap. Masalah utama dalam akuntansi untuk aktiva tetap adalah
saat (timing) pengakuan aktiva, penentuan jumlah tercatat, dan pembebanan
penyusutan, serta penentuan dan perlakuan akuntansi atas penurunan nilai
tercatat (carrying value).
Pernyataan ini mensyaratkan bahwa aktiva tetap dapat
diakui sebagai aktiva jika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan suatu
aktiva dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan .
Pernyataan
ini juga mengatur kriteria penggolongan aktiva lain-lain
Ruang Lingkup
01 Pernyataan ini harus diterapkan dalam
akuntansi aktiva tetap dan aktiva lain-lain kecuali bila standar akuntansi
keuangan lainnya mensyaratkan suatu perlakuan akuntansi yang berbeda .
02 Pernyataan
ini tidak berlaku untuk:
(a) hutan
dan sumber daya alam serupa yang dapat diperbaharui;
(b) kuasa pertambangan, eksplorasi dan
penggalian mineral, minyak, gas alam dan sumber daya.alam serupa yang tidak
dapat diperbaharui.
Namun demikian, Pernyataan ini berlaku untuk aktiva tetap
yang digunakan untuk mengembangkan atau memelihara aktivitas atau aktiva yang
tercakup dalam (a) dan (b) di atas, tetapi dapat dipisahkan dari aktivitas atau
aktiva tersebut.
03 Dalam keadaan tertentu, standar
akuntansi keuangan mengijinkan pengakuan awal jumlah tercatat aktiva tetap
menggunakan pendekatan yang berbeda dari yang dijelaskan dalam Pernyataan ini.
Contohnya, dalam perlakuan alternatif yang diijinkan untuk goodwill negatif,
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.22 tentang Penggabungan Usaha,
mensyaratkan aktiva tetap yang diperoleh dalam penggabungan usaha diukur pada
awalnya dengan nilai wajar sekalipun nilai tersebut melebihi biayanya. Tetapi,
dalam keadaan tersebut, seluruh aspek perlakuan akuntansi untuk aktiva
tersebut, termasuk penyusutan, ditentukan oleh ketentuan dalam Pernyataan ini.
04 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi, mengijinkan suatu perusahaan untuk
memperlakukan investasi properti sebagai properti, sesuai dengan Pernyataan
ini, atau sebagai investasi jangka panjang, sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No.13 tentang Akuntansi untuk Investasi.
Definisi
05 Berikut
adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam
operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat
disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaat.
Jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) adalah
biaya perolehan suatu aktiva, atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya
perolehan dalam laporan keuangan, dikurangi nilai sisanya .
Masa manfaat adalah:
(a) periode
suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan; atau
(b) jumlah
produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva oleh
perusahaan.
Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang
dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu
aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam
kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan .
Nilai sisa adalah jumlah neto yang diharapkan dapat
diperoleh pada akhir masa manfaat suatu aktiva setelah dikurangi taksiran biaya
pelepasan.
Nilai wajar adalah suatu jumlah, untuk itu suatu aktiva
mungkin ditukar atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami
dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction).
Jumlah tercatat (carrying amount) adalah nilai buku,
yaitu biaya perolehan suatu aktiva setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount)
adalah jumlah yang diharapkan dapat diperoleh kembali dari penggunaan suatu
aktiva di masa yang akan datang, termasuk nilai sisanya atas pelepasan aktiva.
Penjelasan
Pengakuan
Aktiva Tetap
06 Suatu
benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai
aktiva tetap bila:
(a) besar kemungkinan (probable) bahwa
manfaat keekonomian di masa yang akan datang yang berkaitan dengan aktiva
tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan; dan
(b) biaya
perolehan aktiva dapat diukur secara andal.
07 Aktiva
tetap sering merupakan suatu bagian utama aktiva perusahaan, dan karenanya
signifikan dalam penyajian posisi keuangan. Lebih jauh lagi, penentuan apakah
suatu pengeluaran merupakan suatu aktiva atau beban dapat berpengaruh
signifikan pada hasil operasi yang dilaporkan perusahaan .
08 Dalam
menentukan apakah suatu pos memenuhi kriteria pertama untuk pengakuan, suatu
perusahaan harus menilai tingkat kepastian aliran manfaat keekonomian masa yang
akan datang berdasarkan bukti yang tersedia pada waktu pengakuan awal. Adanya
kepastian yang cukup bahwa manfaat keekonomian masa yang akan datang akan
mengalir ke perusahaan membutuhkan suatu kepastian bahwa perusahaan akan
menerima imbalan dan menerima risiko terkait. Kepastian ini biasanya hanya
tersedia jika risiko dan imbalan telah diterima perusahaan. Sebelum hal ini
terjadi, transaksi untuk memperoleh aktiva biasanya dapat dibatalkan tanpa
sanksi yang signifikan, dan karenanya aktiva tidak diakui.
09 Kriteria
kedua untuk pengakuan biasanya dapat dipenuhi langsung karena transaksi
pertukaran mempunyai bukti pembelian aktiva mengidentifikasikan biayanya. Dalam
keadaan suatu aktiva yang dikonstruksi sendiri, suatu pengukuran yang dapat
diandalkan atas biaya dapat dibuat dari transaksi dengan pihak eksternal dan
perusahaan untuk perolehan bahan baku, tenaga kerja dan input lain yang
digunakan dalam proses konstruksi .
10 Dalam
mengidentifikasikan suatu pos terpisah dari aktiva tetap, pertimbangan
dibutuhkan dalam mengaplikasikan kriteria dalam definisi untuk keadaaan khusus
atau jenis perusahaan khusus. Mungkin tepat untuk mengagregatkan pos individu
yang tidak signifikan, seperti cetakan dan perkakas, dan untuk menerapkan
kriteria untuk nilai agregat. Kebanyakan suku cadang dan peralatan pemeliharaan
dan reparasi (servicing) biasanya dianggap sebagai persediaan dan diakui
sebagai suatu beban pada saat dikonsumsi. Tetapi, suku cadang utama dan
peralatan siap pakai dikualifikasi sebagai aktiva tetap jika perusahaan
mengharapkan untuk menggunakannya selama lebih dari satu periode. Demikian pula
jika suku cadang dan peralatan pemeliharaan dan reparasi (servicing) dapat
digunakan hanya dalam hubungan dengan suatu pos aktiva tetap dan penggunaannya
diharapkan tidak teratur, dibukukan sebagai aktiva tetap dan disusutkan
sepanjang suatu periode waktu yang tidak melebihi masa manfaat dari aktiva yang
berhubungan.
11 Dalam
keadaan tertentu, adalah tepat untuk mengalokasikan pengeluaran total pada
suatu aktiva pada komponennya dan membukukan setiap komponen secara terpisah
apabila harga perolehan masing-masing komponen dapat diperoleh dari pemasok
atau pembuat. Hal ini adalah keadaan di mana komponen aktiva memiliki masa
manfaat berbeda atau menyediakan manfaat bagi perusahaan dengan pola berbeda
dan karenanya memerlukan penggunaan tarif dan metode penyusutan berbeda. Contohnya,
suatu pesawat terbang dan mesinnya harus diperlakukan sebagai aktiva yang
terpisah jika memiliki masa manfaat berbeda .
12 Aktiva
tetap dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan. Perolehan aktiva
tetap semacam itu, di mana tidak secara langsung meningkatkan manfaat
keekonomian masa yang akan datang dari suatu aktiva tetap tertentu yang ada
dapat diperlukan bagi perusahaan untuk memperoleh manfaat keekonomian masa yang
akan datang dari aktiva yang lain. Dalam keadaan ini, perolehan aktiva tetap
semacam itu memenuhi kualifikasi pengakuan aktiva, karena memungkinkan manfaat
keekonomian masa yang akan datang dari aktiva yang berkaitan untuk diperoleh
perusahaan dalam kelebihan apa yang dapat diperoleh jika aktiva tetap tersebut
tidak diperoleh. Tetapi, aktiva tersebut hanya diakui sepanjang hasil jumlah
tercatat aktiva tersebut dan aktiva yang berkaitan tidak melebihi jumlah total
yang mungkin diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva. Misalnya,
suatu perusahaan yang memproduksi bahan kimia harus dapat memasang sarana
pengendali zat kimia (chemical handling processes) tertentu yang baru untuk
memenuhi persyaratan lingkungan hidup pada produksi dan penyimpanan bahan kimia
yang berbahaya; peninggian pabrik yang berkaitan diakui sebagai suatu aktiva
sepanjang dapat diperoleh kembali (recoverable) karena, tanpanya, perusahaan
tidak dapat memproduksi dan menjual bahan kimia .
Pengakuan
Awal Aktiva Tetap
13 Suatu
benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva dan
dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya
perolehan .
Komponen Biaya
14 Biaya
perolehan suatu aktiva tetap terdiri dari harga belinya, termasuk bea impor dan
PPN Masukan Tak Boleh Restitusi (non-refundable), dan setiap biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam membawa aktiva tersebut ke kondisi yang
membuat aktiva tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan; setiap
potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian. Contoh
dari biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:
(a) biaya persiapan tempat;
(b) biaya pengiriman awal (initial delivery)
dan biaya simpan dan bongkar-muat (handling costs);
(c) biaya pemasangan (installation costs);
dan
(d) biaya profesional seperti arsitek dan insinyur.
15 Jika pembayaran untuk suatu aktiva tetap
ditangguhkan melampaui jangka waktu kredit normal, biayanya adalah yang
disamakan dengan harga tunai; perbedaan antara jumlah ini dan pembayaran total
diakui sebagai beban bunga selama periode kredit selama tidak dikapitalisasi
menurut perlakuan alternatif Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 26
tentang Akuntansi Bunga untuk Periode Konstruksi.
16 Biaya administrasi dan overhead umum
lainnya bukan merupakan suatu komponen biaya aktiva tetap sepanjang biaya
tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aktiva
atau membawa aktiva ke kondisi kerjanya. Demikian pula biaya permulaan
(start-up costs) dan pra-produksi serupa tidak merupakan bagian biaya suatu
aktiva kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aktiva ke kondisi kerjanya.
Rugi operasi awal yang terjadi sebelum suatu aktiva mencapai kinerja yang
direncanakan diakui sebagai suatu beban.
17 Biaya perolehan suatu aktiva yang
dikonstruksi sendiri ditentukan menggunakan prinsip yang sama seperti suatu
aktiva yang diperoleh. Jika suatu perusahaan membuat aktiva serupa untuk dijual
dalam keadaan usaha normalr biaya perolehan aktiva biasanya sama dengan biaya
memproduksi aktiva untuk dijual (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
No. 14 tentang Persediaan). Karenanya, setiap laba internal dieliminasi dalam
menetapkan biaya tersebut. Demikian pula biaya dari jumlah yang abnormal dari
bahan baku yang tak terpakai, tenaga kerja, atau sumber daya lain yang terjadi
dalam memproduksi suatu aktiva yang dikonstruksi sendiri tidak dimasukkan dalam
biaya perolehan aktiva. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 26 tentang
Akuntansi Bunga untuk Periode Konstruksi, membuat kriteria yang harus dipenuhi
sebelum biaya bunga dapat diakui sebagai suatu komponen biaya aktiva tetap.
18 Biaya perolehan suatu aktiva yang
digunakan oleh lessee dalam suatu lease keuangan ditentukan menggunakan prinsip
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 30 tentang Akuntansi Sewa Guna
Usaha.
Perolehan Secara Gabungan
19 Harga perolehan dari masing-masing
aktiva tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan
harga gabungan tersebut-berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing
aktiva yang bersangkutan.
Pertukaran Aktiva
20 Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam
pertukaran atau pertukaran sebagian untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa
atau aktiva lain. Biaya dari pos semacam itu diukur pada nilai wajar aktiva
yang dilepaskan atau yang diperoleh, yang mana yang lebih andal, ekuivalen
dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah
setiap kas atau setara kas yang ditransfer.
21 Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam
pertukaran atas suatu aktiva yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa
dalam bidang usaha yang sama dan memiliki suatu nilai wajar serupa. Suatu aktiva tetap juga dapat dijual dalam pertukaran
dengan kepemilikan aktiva yang serupa. Dalam kedua keadaan tersebut, karena
proses perolehan penghasilan (earning process) tidak lengkap, tidak ada
keuntungan atau kerugian yang diakui dalam transaksi. Sebaliknya, biaya
perolehan aktiva baru adalah jumlah tercatat dari aktiva yang dilepaskan.
Tetapi, nilai wajar aktiva yang diterima dapat menyediakan bukti dari suatu
pengurangan (impairment) aktiva yang dilepaskan. Dalam keadaan ini aktiva yang
dilepaskan diturun-nilai buku-kan (written down) dan nilai turun nilai buku
(written down) ini ditetapkan untuk aktiva baru. Contoh dari pertukaran aktiva
serupa termasuk pertukaran pesawat terbang, hotel, bengkel dan properti real
estate lainnya. Jika aktiva lain seperti kas termasuk sebagai bagian transaksi
pertukaran, ini dapat mengindikasikan bahwa pos yang dipertukarkan tidak
memiliki suatu nilai yang serupa.
Aktiva Donasi
22 Aktiva tetap yang diperoleh dari
sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak
dengan mengkreditkan akun "Modal Donasi. "
Pengeluaran
Setelah Perolehan
23 Pengeluaran setelah perolehan awal suatu
aktiva tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar
memberi manfaat keekonomian di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan
kapasitas, mutu produksi, atau -peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan
pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan.
24 Pengeluaran setelah perolehan
(subsequent expenditures) pada properti, pabrik dan peralatan hanya diakui
sebagai suatu aktiva jika pengeluaran meningkatkan kondisi aktiva melebihi
standar kinerja semula. Contoh peningkatan yang menghasilkan peningkatan
manfaat keekonomian masa yang akan datang mencakup:
(a) modifikasi suatu pos sarana
pabrik untuk memperpanjang usia manfaatnyaf termasuk suatu peningkatan
kapasitasnya;
(b) peningkatan kemampuan mesin (upgrading
machine parts) untuk mencapai peningkatan besar dalam kualitas output; dan
(c) penerapan
proses produksi baru yang memungkinkan suatu pengurangan besar biaya operasi.
25 Pengeluaran untuk perbaikan atau
perawatan aktiva tetap untuk menjaga manfaat keekonomian masa yang akan datang
yang dapat diharapkan perusahaan, untuk mempertahankan standar kinerja semula
atas suatu aktiva, biasanya diakui sebagai beban saat terjadi. Contohnya, biaya
pemeliharaan dan reparasi (servicing) atau turun mesin (overhauling) pabrik dan
peralatan biasanya merupakan beban, karena memelihara, daripada meningkatkan,
standar kinerja semula.
26 Perlakuan akuntansi yang tepat untuk
pengeluaran yang terjadi setelah perolehan suatu aktiva tetap tergantung pada
keadaan yang diperhitungkan pada pengukuran awal dan pengakuan pos yang
berkaitan dari aktiva tetap dan apakah pengeluaran setelah perolehan
(subsequent expenditures) dapat pulang pokok. Contohnya, jika jumlah tercatat
aktiva tetap telah memperhitungkan suatu kerugian dalam manfaat keekonomian,
pengeluaran setelah perolehan (subsequent expenditures) untuk memelihara
manfaat keekonomian masa yang akan datang yang diharapkan dari aktiva
dikapitalisasi asalkan saja jumlah tercatat tidak melebihi jumlah yang dapat
diperoleh kembali dari aktiva. Ini juga keadaan di mana harga pembelian suatu
aktiva telah mencerminkan kewajiban perusahaan untuk membuat pengeluaran dalam
masa yang akan datang yang perlu untuk membawa aktiva ke kondisi kerjanya.
Contohnya adalah perolehan suatu gedung membutuhkan renovasi. Dalam keadaan
tersebut, pengeluaran setelah perolehan ditambahkan ke jumlah tercatat aktiva
sepanjang dapat diperoleh kembali dari manfaat masa yang akan datang dari
aktiva .
27 Komponen utama dari beberapa aktiva
tetap dapat membutuhkan penggantian pada jangka waktu yang teratur. Misalnya,
suatu tungku pembakaran butuh untuk pelapisan-dalam-ulang (relining) setelah
beberapa jam tertentu dari penggunaannya atau interior pesawat terbang seperti
tempat duduk dan dapur mungkin membutuhkan penggantian beberapa kali sepanjang
usia pesawat. Komponen
dibukukan sebagai aktiva terpisah karena memiliki masa manfaat yang berbeda
dari aktiva tetap yang berhubungan. Karenanya, asalkan kriteria pengakuan dalam
paragraf 6 dipenuhi, pengeluaran yang terjadi dalam mengganti atau
memperbaharui komponen dibukukan sebagai perolehan suatu aktiva terpisah dan
aktiva yang diganti dihapus.
Pengukuran
Berikutnya terhadap Pengakuan Awal
28 Aktiva
tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan aktiva tersebut dikurangi akumulasi
penyusutan.
29 Penilaian
kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena
Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaian aktiva berdasarkan harga
perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin
dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan
harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan di dalam
penyajian aktiva tetap serta pengaruh penyimpangan tersebut terhadap gambaran
keuangan perusahaan. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku (nilai
tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun modal dengan nama "Selisih
penilaian kembali aktiva tetap."
Penyusutan
30 Jumlah
dapat disusutkan (depreciable) suatu aktiva tetap harus dialokasikan secara
sistematis sepanjang masa manfaatnya. Metode
penyusutan harus mencerminkan pola pemanfaatan keekonomian aktiva (the pattern
in which the asset's economic benefits are consumed by the enterprise) oleh
perusahaan.
Penyusutan
untuk setiap periode diakui sebagai beban untuk periode yang bersangkutan,
kecuali termasuk sebagai jumlah tercatat aktiva lain.
31 Bersamaan dengan manfaat keekonomian
yang diwujudkan dalam suatu aktiva dikonsumsi oleh perusahaan jumlah tercatat
aktiva berkurang untuk mencerminkan konsumsi ini, biasanya dalam bentuk beban
penyusutan. Suatu beban penyusutan tetap diadakan walaupun nilai pasar aktiva
melebihi jumlah tercatatnya.
32 Manfaat
keekonomian yang diwujudkan dalam suatu pos aktiva tetap dikonsumsi oleh
perusahaan sepanjang masa manfaat aktiva. Tetapi, faktor lain seperti keusangan
teknis dan aus serta rusak (wear and tear) saat suatu aktiva menganggur (idle),
juga dapat mengurangi manfaat keekonomiannya yang mungkin telah diharapkan
tersedia dari aktiva. Karenanya,
seluruh faktor berikut harus dipertimbangkan dalam menentukan masa manfaat
suatu aktiva:
(a) penggunaan aktiva yang
diharapkan oleh perusahaan. Penggunaan dinilai dengan pedoman kapasitas aktiva
yang diharapkan atau output fisik;
(b) keusangan fisik yang
diharapkan, yang tergantung pada faktor operasional seperti jumlah pergantian
kelompok kerja (shifts) di mana aktiva digunakan dan program perbaikan dan
perawatan dari perusahaan, dan perawatan aktiva pada saat menganggur (idle);
(c) keusangan teknis yang
timbul dari perubahan atau perbaikan produksi, atau dari perubahan permintaan
pasar untuk produk atau jasa yang dihasilkan oleh aktiva; dan
(d) pembatasan
hukum atau yang serupa atas penggunaan aktiva, seperti habisnya waktu dari sewa
guna usaha yang berkaitan .
33 Masa
manfaat aktiva ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan oleh perusahaan.
Kebijakan manajemen aktiva suatu perusahaan mempengaruhi jumlah penyusutan
aktiva setelah suatu waktu yang ditentukan atau setelah konsumsi dari proporsi
tertentu atas manfaat keekonomian yang diwujudkan dalam aktiva. Karenanya, masa
manfaat suatu aktiva dapat lebih pendek daripada usia keekonomiannya. Estimasi
masa manfaat suatu aktiva tetap merupakan masalah pertimbangan yang berdasarkan
pada pengalaman perusahaan dengan aktiva serupa.
34 Tanah dan
bangunan harus diperlakukan sebagai aktiva yang terpisah untuk tujuan
akuntansi, walaupun diperoleh secara sekaligus. Tanah biasanya
memiliki usia tak terbatas, oleh karena itu tidak disusutkan. Bangunan
memililki usia terbatas, oleh karena itu disusutkan. Peningkatan nilai tanah
tempat bangunan didirikan tidak mempengaruhi masa manfaat bangunan.
35 Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu
aktiva ditentukan setelah mengurangi nilai sisa aktiva. Dalam prakteknya, nilai
sisa suatu aktiva sering tidak signifikan dan karenanya tidak material dalam
penghitungan jumlah yang dapat disusutkan. Jika benchmark treatment digunakan
dan nilai sisa signifikan, nilai sisa diestimasi pada tanggal perolehan dan
berikutnya tidak meningkat untuk perubahan harga. Tetapi, jika perlakuan
alternatif yang diijinkan yang digunakan, suatu estimasi harus dibuat pada
tanggal penilaian kembali berikutnya atas aktiva. Estimasi berdasarkan pada
nilai sisa pada tanggal estimasi aktiva serupa yang telah mencapai akhir masa
manfaatnya dan telah beroperasi dalam kondisi yang serupa dengan kondisi di
mana aktiva akan digunakan .
36 Jika
pembelian suatu aktiva mengakibatkan perusahaan mengeluarkan biaya membongkar,
memindahkan, memperbaiki, pada akhir masa manfaat aktiva, biaya tersebut diakui
sebagai suatu beban sepanjang usia aktiva, dengan cara:
(a) mengurangi biaya yang
diestimasi dalam menentukan nilai sisa aktiva dan dengan cara demikian
meningkatkan beban penyusutan tahunan. Setiap jumlah tercatat negatif yang
dihasilkan, diakui sebagai suatu hutang; atau
(b) jika
biaya yang diestimasi tidak dikurangkan dalam menetapkan nilai sisa, dengan
mengakui biaya sebagai suatu beban terpisah sepanjang usia aktiva sedemikian
rupa sehingga hutang untuk biaya ini tersedia penuh pada akhir masa manfaat
aktiva.
37 Berbagai
metode penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang dapat
disusutkan dari suatu aktiva pada suatu dasar sistematis sepanjang masa
manfaatnya. Metode ini mencakup metode penyusutan berdasarkan waktu, penggunaan
dan kriteria lainnya (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 17
tentang Akuntansi Penyusutan). Metode yang digunakan untuk suatu aktiva dipilih
berdasarkan pola yang diharapkan atas manfaat keekonomian dan secara konsisten
digunakan dari periode ke periode kecuali terdapat perubahan dalam pola yang
diharapkan atas manfaat keekonomian aktiva tersebut.
38 Beban
penyusutan untuk suatu periode biasanya diakui sebagai suatu beban. Tetapi,
dalam keadaan tertentu, manfaat keekonomian yang terwujud dalam suatu aktiva
diserap perusahaan dalam memproduksi aktiva lain bukan memberikan kenaikan pada
suatu beban. Dalam keadaan ini, beban penyusutan mencakup bagian biaya
perolehan aktiva lain dan termasuk dalam jumlah tercatatnya. Sebagai contoh,
penyusutan pabrik dan peralatan pabrik termasuk dalam biaya proses produksi
persediaan (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.14 tentang Persediaan).
Demikian pula, penyusutan aktiva tetap yang digunakan untuk aktivitas
pengembangan dapat dimasukkan dalam biaya pengembangan yang dikapitalisasi
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 20 tentang Biaya Riset
dan Pengembangan.
Telaah Ulang Masa Manfaat (Review
of Useful Life)
39 Masa manfaat suatu aktiva tetap harus
ditelaah ulang secara periodik dan, jika harapan berbeda secara signifikan
dengan estimasi sebelumnya, beban penyusutan untuk periode sekarang dan masa
yang akan datang harus disesuaikan.
40 Sepanjang usia suatu aktiva dapat
menjadi jelas bahwa estimasi masa manfaat adalah tidak tepat. Sebagai contoh,
masa manfaat dapat diperpanjang oleh pengeluaran setelah perolehan (subsequent
expenditures) pada aktiva yang meningkatkan kondisi aktiva melampaui standar
kinerja yang dinilai pada mulanya. Alternatif lain, perubahan teknologi atau perubahan dalam pasar produk
dapat mengurangi masa manfaat aktiva. Dalam keadaan tersebut, masa manfaat dan,
karenanya, tarif penyusutan disesuaikan untuk periode sekarang dan masa yang
akan datang.
41 Kebijakan
perbaikan dan perawatan perusahaan juga dapat mempengaruhi masa manfaat suatu
aktiva. Kebijakan dapat menghasilkan suatu perpanjangan masa manfaat aktiva
atau suatu peningkatan dalam nilai sisanya. Tetapi, penggunaan kebijakan
tersebut tidak meniadakan kebutuhan untuk membebankan penyusutan .
Telaah
Ulang Metode Penyusutan
42 Metode
penyusutan yang digunakan untuk aktiva tetap ditelaah ulang secara periodik dan
jika terdapat suatu perubahan signifikan dalam pola pemanfaatan ekonomi yang
diharapkan dari aktiva tersebut, metode penyusutan harus diubah untuk
mencerminkan perubahan pola tersebut. Perubahan metode penyusutan harus
diperlakukan sebagai suatu perubahan kebijakan akuntansi dan dilaporkan sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.25 tentang Laba atau Rugi
Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan
Akuntansi dan beban penyusutan untuk periode sekarang dan masa yang akan datang
harus disesuaikan.
Penurunan
Nilai Manfaat Keekonomian
43 Apabila
manfaat keekonomian suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatat, maka
aktiva tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai
manfaat keekonomian yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tetap
tersebut dilaporkan sebagai kerugian.
Penghentian
dan Pelepasan
44 Suatu
aktiva tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aktiva secara
permanen ditarik dari penggunaannya dan tidak ada manfaat keekonomian masa yang
akan datang diharapkan dari pelepasannya.
45 Keuntungan
atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aktiva tetap
diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi.
46 Jika
suatu aktiva tetap dipertukarkan untuk suatu aktiva yang serupa, dalam keadaan
yang dijelaskan dalam paragraf 21 biaya perolehan aktiva yang diperoleh adalah
sama dengan jumlah tercatat aktiva yang dilepaskan dan tidak ada keuntungan
atau kerugian yang dihasilkan.
47 Transaksi
jual dan sewa guna usaha balik (sale and leaseback) dibukukan sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 30 tentang Akuntansi Sewa Guna Usaha.
48 Aktiva
tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan ditahan untuk dilepaskan
dinilai pada yang terendah antara jumlah tercatatnya dan nilai realisasi neto.
Pengungkapan
49 Laporan
keuangan harus mengungkapkan, dalam hubungan dengan setiap jenis aktiva tetap:
(a) dasar penilaian yang digunakan untuk
menentukan jumlah tercatat bruto. Jika lebih dari satu dasar yang digunakan,
jumlah tercatat bruto untuk dasar dalam setiap kategori harus diungkapkan;
(b) metode penyusutan yang digunakan;
(c) masa manfaat atau tarif penyusutan yang
digunakan;
(d) jumlah tercatat bruto dan akumulasi
penyusutan pada awal dan akhir periode;
(e) suatu rekonsiliasi jumlah tercatat pada
awal dan akhir periode memperlihatkan:
(i) penambahan;
(ii) pelepasan;
(iii) akuisisi melalui penggabungan usaha;
(iv) revaluasi yang dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah;
(v) penurunan
nilai tercatat sesuai dengan paragraf 43;
(vi) penyusutan;
(vii) beda nilai tukar neto yang timbul pada
penjabaran laporan keuangan suatu entitas asing; dan
(viii) setiap pengklasifikasian kembali.
50 Laporan keuangan juga harus
mengungkapkan:
(a) eksistensi dan batasan atas hak milik,
dan aktiva tetap yang dijaminkan untuk hutang;
(b) kebijakan akuntansi untuk biaya
perbaikan yang berkaitan dengan aktiva tetap; dan
(c) jumlah pengeluaran pada akun aktiva
tetap dalam konstruksi; dan
(d) jumlah komitmen untuk akuisisi aktiva
tetap.
51 Pemilihan
metode penyusutan dan estimasi masa manfaat aktiva adalah mfasalah
pertimbangan. Karenanya, pengungkapan metode yang digunakan dan usia manfaat
yang diestimasi atau tarif penyusutan menyediakan pemakai laporan keuangan
dengan informasi yang mengijinkan mereka meninjau kebijakan yang dipilih oleh
manajemen dan memungkinkan perbandingan dibuat dengan perusahaan lain. Untuk
alasan serupa, adalah perlu untuk mengungkapkan penyusutan yang dialokasikan
dalam suatu periode dan akumulasi penyusutan pada akhir periode tersebut.
52 Suatu
perusahaan mengungkapkan hakekat dan pengaruh suatu perubahan dalam suatu
estimasi akuntansi yang memiliki pengaruh material dalam periode sekarang atau
yang mana diharapkan untuk miliki suatu pengaruh material dalam periode
berikutnya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.25 tentang
Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan
Kebijakan Akuntansi.
Pengungkapan
tersebut dapat timbul dari perubahan estimasi dalam:
(a) nilai sisa;
(b) biaya
pembongkaran, pemindahan dan perbaikan;
(c) masa
manfaat; dan
(d) metode
penyusutan.
53 Jika
aktiva tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kembali hal berikut harus
diungkapkan:
(a) dasar
yang digunakan untuk menilai kembali aktiva;
(b) tanggal efektif penilaian kembali;
(c) nama penilai independen, bila ada;
(d) hakekat setiap petunjuk yang digunakan
untuk menentukan biaya pengganti;
(e) jumlah
tercatat setiap jenis aktiva tetap;
(f) surplus penilaian kembali aktiva tetap.
54 Para
pemakai laporan keuangan juga menemui bahwa informasi berikut adalah relevan
dengan kebutuhan mereka;
(a) jumlah tercatat aktiva tetap yang
menganggur secara temporer;
(b) jumlah
tercatat bruto dari setiap aktiva tetap yang disusut kan penuh yang masih dalam
penggunaan;
(c) jumlah
tercatat aktiva tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan ditahan untuk
dihentikan; dan
(d) jika
benchmark treatment digunakan, nilai wajar aktiva tetap jika secara material
berbeda dari jumlah tercatatnya.
Karena itu,
perusahaan dianjurkan untuk mengungkapkan jumlahjumlah di atas.
Aktiva
Lain-Lain
55 Pos-pos yang tidak dapat secara layak
digolongkan dalam aktiva tetap, dan juga tidak dapat digolongkan dalam aktiva
lancar, investasi/penyertaan maupun aktiva tak berwujud, seperti : aktiva tetap
yang tidak digunakan, piutang kepada pemegang saham, beban yang ditangguhkan
dan aktiva lancar lainnya disajikan dalam kelompok aktiva lain-lain
56 Biaya yang tidak dilaporkan sebagai beban
pada periode terjadinya karena dianggap memberikan manfaat bagi periode-periode
selanjutnya digolongkan sebagai beban yang ditangguhkan.
Pos-pos yang termasuk dalam
golongkan ini antara lain:
a. Biaya pendirian perusahaan yang timbul
pada perusahaan dalam tahap pengembangan. (Lihat Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 6 tentang Akuntansi Dan Pelaporan Bagi Perusahaan Dalam Tahap
Pengembangan)
b. Biaya emisi saham, yaitu biaya yang
terjadi dalam rangka pemasyarakatan saham perusahaan yang meliputi biaya
notaris/penasihat hukum, penilai, biaya percetakan efek dan prospektus, biaya
pendaftaran, penjamin emisi dan lain sebagainya .
57 Selisih hutang pajak penghasilan yang
dihitung berdasarkan laba kena pajak dengan perhitungan pajak penghasilan berdasarkan
laba akuntansi yang disebabkan oleh pos tidak lancar (saldo debit) disajikan
dalam kelompok aktiva lain-lain.
Pernyataan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 terdiri dari paragraf 58 -
76. Pernyataan Inl harus dibaca dalam konteks paragraf 1 - 57.
58 Pernyataan
ini harus diterapkan dalam akuntansi aktiva tetap dan aktiva lain-lain kecuali
bila standar akuntansi keuangan lainnya mensyaratkan suatu perlakuan akuntansi
yang berbeda.
Pengakuan Aktiva Tetap
59 Suatu
benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai
aktiva tetap bila:
(a) besar kemungkinan (probable) bahwa
manfaat keekonomian di masa yang akan datang yang berkaitan dengan aktiva
tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan; dan
(b) biaya perolehan aktiva
dapat diukur secara andal.
Pengakuan Awal Aktiva Tetap
60 Suatu
benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva dan
dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya
perolehan .
61 Harga perolehan dari masing-masing
aktiva tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan
harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing
aktiva yang bersangkutan.
62 Suatu
aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atau pertukaran sebagian untuk
suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya dari pos semacam
itu diukur pada nilai wajar aktiva yang dilepas atau yang diperoleh, yang mana
yang lebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah
disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer.
63 Aktiva tetap yang diperoleh dari
sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak
dengan mengkreditkan akun Modal yang Berasal dari Sumbangan.
Pengeluaran Setalah Perolehan
64 Pengeluaran
setelah perolehan awal suatu aktiva tetap yang memperpanjang masa manfaat atau
yang kemungkinan besar memberi manfaat keekonomian di masa yang akan datang
dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar
kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan.
Pengukuran
Berikutnya terhadap pengakuan Awal
65 Aktiva
tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan aktiva tersebut dikurangi akumulasi
penyusutan.
66 Penilaian
kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena
Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaian aktiva berdasarkan harga
perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin
dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan
harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan di dalam
penyajian aktiva tetap serta pengaruh daripada penyimpangan tersebut terhadap
gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku
(nilai tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun modal dengan nama Selisih
Penilaian Kembali Aktiva Tetap .
Penyusutan
67 Jumlah
dapat disusutkan (depreciable) suatu aktiva tetap harus dialokasikan secara
sistematis sepanjang masa manfaatnya. Metode
penyusutan harus mencerminkan pola pemanfaatan ekonomi aktiva (the pattern in
which the asset's economic benefits are consumed by the enterprise) oleh
perusahaan. Penyusutan untuk setiap periode diakui sebagai beban untuk periode
yang bersangkutan, kecuali termasuk sebagai jumlah tercatat aktiva lain.
68 Masa manfaat suatu aktiva tetap harus
ditelaah ulang secara periodik dan, jika harapan berbeda secara signifikan
dengan estimasi sebelurnnya, beban penyusutan untuk periode sekarang dan masa
yang akan datang harus disesuaikan.
69 Metode penyusutan yang digunakan untuk
aktiva tetap ditelaah ulang secara periodik dan jika terdapat suatu perubahan
signifikan dalam pola pemanfaatan ekonomi yang diharapkan dari aktiva tersebut,
metode penyusutan harus diubah untuk mencerminkan perubahan pola tersebut.
Perubahan metode penyusutan harus diperlakukan sebagai suatu perubahan
kebijakan akuntansi dan dilaporkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No.25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan
Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi dan beban penyusutan untuk periode
sekarang dan masa yang akan datang harus disesuaikan.
70 Apabila manfaat keekonomian suatu aktiva
tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya maka aktiva tersebut harus
dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat keekonomian yang
tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tetap tersebut dilaporkan sebagai
kerugian.
Penghentian dan Pelepasan
71 Suatu aktiva tetap dieliminasi dari
neraca ketika dilepaskan atau bila aktiva secara permanen ditarik dari
penggunaannya dan tidak ada manfaat keekonomian masa yang akan datang
diharapkan dari pelepasannya.
72 Keuntungan atau kerugian yang timbul
dari penghentian atau pelepasan suatu aktiva tetap diakui sebagai keuntungan
atau kerugian dalam laporan laba rugi.
Pengungkapan
73 Laporan
keuangan harus mengungkapkan, dalam hubungan dengan setiap jenis aktiva tetap:
(a) dasar
penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto. Sika lebih
dari satu dasar yang digunakan, jumlah tercatat bruto untuk dasar dalam setiap
kategori harus diungkapkan;
(b) metode penyusutan yang digunakan;
(c) masa manfaat atau tarif penyusutan yang
digunakan;
(d) jumlah tercatat bruto dan akumulasi
penyusutan pada awal dan akhir periode;
(e) suatu rekonsiliasi jumlah tercatat pada
awal dan akhir periode memperlihatkan:
(i) penambahan;
(ii) pelepasan;
(iii) akuisisi melalui penggabungan usaha;
(iv) revaluasi yang dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah;
(v) penurunan
nilai tercatat sesuai dengan paragraf 66;
(vi) penyusutan;
(vii) perbedaan pertukaran neto yang timbul pada
penjabaran laporan keuangan suatu entitas asing; dan
(viii) setiap pengklasifikasian kembali.
74 Laporan keuangan juga harus
mengungkapkan:
(a) eksistensi
dan batasan atas hak milik, dan aktiva tetap yang dijaminkan untuk hutang;
(b) kebijakan
akuntansi untuk biaya perbaikan yang berkaitan dengan aktiva tetap; dan
(c) jumlah
pengeluaran pada akun aktiva tetap dalam konstruksi; dan
(d) jumlah
komitmen untuk akuisisi aktiva tetap.
75 Jika
aktiva tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kembali hal berikut harus
diungkapkan:
(a) dasar
yang digunakan untuk menilai kembali aktiva;
(b) tanggal efektif penilaian kembali;
(c) nama penilai independen, bila ada;
(d) hakekat setiap petunjuk yang digunakan
untuk menentukan biaya pengganti;
(e) jumlah
tercatat setiap jenis aktiva tetap;
(f) surplus penilaian kembali aktiva tetap.
Aktiva Lain-Lain
76 Pos-pos yang tidak dapat secara layak
digolongkan dalam aktiva tetap, dan juga tidak dapat digolongkan dalam aktiva
lancar, investasi/penyertaan maupun aktiva tak berwujud, seperti: aktiva tetap
yang hendak digunakan, piutang kepada pemegang saham, beban yang ditangguhkan
dan aktiva lancar lainnya disajikan dalam kelompoka aktiva lain-lain.
77 Apabila perusahaan memilih untuk
menghitung pajak penghasilan menurut laba akuntansi, selisih perhitungan
tersebut dengan hutang pajak (yang dihitung menurut laba kena pajak yang disebabkan
"perbedaan waktu" pengakuan pendapatan dan beban untuk tujuan
akuntansi dengan tujuan pajak, ditampung dalam akun "penghasilan yang
ditangguhkan ", dikelompokkan sebagai bagian dari akfiva lain-lain dan
dialokasikan pada beban kena pajak penghasilan tahun-tahun mendatang.